Bagaimanapun mencari kesenangan terhadap sesuatu yang haram,
pasti akan menimbulkan buah penyesalan yang dalam
Denyut hatimu sesungguhnya merindukan kesucian
Kesucian yang membuat pintu nurani terbuka selebar - lebarnya
Kebenaran diangkat kembali memang bukanlah hal mudah
Tapi, kesulitan mengaktualkan kebenaran adalah cobaan untuk mendapatkan kemenangan
Tak ayal memang lalai sering menggoda dan menghampiri kita
Yang menghembuskan bisikan - bisikan kesesatan dan kecelakaan
Harkat manusia sesungguhnya bisa setinggi tapal batas dunia
Tapi, jatuh kedalam jurang yang dalam serta hina dina juga bisa terjadi bagi Insan
Ingatlah, kepada sebuah syair lantunan Abu Nawas
Ya Tuhanku. Aku tidak pantas untuk berdiam di Surga Firdaus yang tertinggi
Namun, aku pun tidak kuat untuk bersemayam di neraka jahim
Maka terimalah taubatku dan ampunilah dosa - dosaku
Karena, sesungguhnya hanya engkaulah Pengampun Dosa Besar
Betapa indah dan syahdu, tatkala manusia berselandang taqwa
Serasi dan harmoni terhadap sanubari yang rindu nur hakiki
Tapi, sungguh rendah sekali manusia ...
Tatkala dibalut oleh bercak - bercak dosa yang tidak menyuburkan nuraninya
Wahai Insan, aku dan dirimu bukanlah manusia berakhlaq Nabawi
Masih banyak, ajaran Rasul yang ditinggalkan tanpa sefahaman engkau
Betapa sesal menyelinap didalam hati tatkala itu terbuka dan diketahui kembali
Betapa bodoh apa yang kita kerjakan diwaktu lalu
Tapi, Ya Robbi, engkau mengangkat semangat kami melalui firmanmu
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah
Allah Maha Mengampuni dosa semuanya.
Sesungguhnya, Dia-Lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar