Bagaimana pendapat anda tentang laman ini ?

Statistik

Rabu, 14 Januari 2009

Al-Fatihah -2

Alhamdu lillaaahii rabbil 'alamiin
"Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam"

Pada ayat sebelumnya, telah dimulai dengan kalimat Allah, sebagai awalan dalam penelusuran Al-Qur'an. Maka pada ayat ini, sesuai dengan nama suratnya yang berarti pembukaan. Maka ayat ini juga berawal dengan puji-pujian. Alhamdu lillaaahii secara harfiyah berarti "Pujian itu untuk Allah". Namun dalam penafsirannya kita tidak bisa semata-mata melihat dari tatanan etimologinya saja. Perlu adanya logika berpikir dan korelasi dengan ilmu-ilmu yang lain. Maka benarlah pendapat Dr. Yusuf Qaradhawi bahwa ilmu tidak bisa dikotak-kotakkan. Ada keterkaitan yang berkesinambungan antara ilmu satu dengan lainnya. Namun, sudah barang tentu Ad-Din Al-Islam menjadi pusat dari segala ilmu, dan ilmu-ilmu lain merupakan ilmu turunan yang perlu dipelajari. Tetapi, ilmu agama haruslah terlebih dahulu diperkuat karena itu merupakan basic utama setiap manusia.
Kembali pada kalimat tadi, bahwa pujian itu hanylah milik Allah SWT semata. Tidaklah ada yang pantas dipuji melainkan hanyalah Allah Azza wa Jalla. Maka bila suatu waktu kita dipuji oleh seseorang, maka pantaslah kita bersikap Tawaddhu, menyadari bahwa pujian itu kembalinya kepada-Nya.
Rabbil 'alamiin, "Tuhan semesta alam". Kalimat 'alamiin yang bermakna semesta alam, yaitu seluruhnya, tanpa terkecuali, yang terlihat maupun tidak, yang rasional maupun suprarasional. Semua pergerakan dan sistematika yang ia ciptakan tidak ada yang lolos dari pengetahuannya. Dan untuk mengartikan dengan bentuk tamsil (analogi) rasanya sulit sekali dikarenakan tidak ada yang menyamai dia (Wa Lam Yakun llahu kufuwwan ahad). Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar