Runtuh, bangunan yang kokoh
Nampaknya, namun lagi dan lagi
engkau, wahai diriku tak tahu
Kelemahan rumahmu sendiri
Peta rancang itu, hanyalah manuskrip
Tak punya suara
Yang ada, adalah sang pembangun
Cita - cita yang panjang, kau hiasi pula
Dengan interupsi sana sini
Sekarang maunya, hendak ke mana ?
Bangunan itu harus terus ada
Buanglah, sikap mendua dalam dirimu
Ambil semua rencana, maket, yang telah kau rancang
Bersabarlah, dan ketekunan adalah kunci
Bukan, sekedar pilar - pilar kokoh
Tapi, berpondasi air dan lumpur
Semoga, ia kembali tegak
Ya, Semoga
(11.43 - Friday - April 6th - 2012)
Nampaknya, namun lagi dan lagi
engkau, wahai diriku tak tahu
Kelemahan rumahmu sendiri
Peta rancang itu, hanyalah manuskrip
Tak punya suara
Yang ada, adalah sang pembangun
Cita - cita yang panjang, kau hiasi pula
Dengan interupsi sana sini
Sekarang maunya, hendak ke mana ?
Bangunan itu harus terus ada
Buanglah, sikap mendua dalam dirimu
Ambil semua rencana, maket, yang telah kau rancang
Bersabarlah, dan ketekunan adalah kunci
Bukan, sekedar pilar - pilar kokoh
Tapi, berpondasi air dan lumpur
Semoga, ia kembali tegak
Ya, Semoga
(11.43 - Friday - April 6th - 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar