Bagaimana pendapat anda tentang laman ini ?

Statistik

Rabu, 11 Juli 2012

Cinta: Dari Teori Konflik ke Integrated Chem

Belajarlah membentuk cintamu dengan teori integratif, bukan teori konflik.

Cinta yang berpijak pada teori konflik terjadi ketika dua pribadi yang sama-sama membawa 

mimpi buruk masa lalu, kemudian bersatu & menemukan pelariannya di saat yang tepat. 

Mudah terbentuk memang, tapi menyimpan bom waktu yang siap meledak kapanpun tiap kali 

pasangannya melakukan kesalahan yang sama dengan yang pernah dilakukan sang mantan. 

Cinta ini akan selalu ada bersamaan dengan rasa dendam. Di matanya, kamu tak ada beda

dengan sang mantan. Yang membedakan dirimu dengan mantannya hanyalah ketika kamu 

menawarkan janji cinta yang lebih indah.

Cinta yang baik, selalu berpijak pada teori integratif. Memang membutuhkan waktu yang relatif 

lebih lama untuk membentuknya. Ia terbentuk saat dua pribadi sama-sama memiliki komitmen 

untuk saling menatap masa depan, bukan cinta yang selalu terbayang-bayang akan masa lalu 

yang telah lewat. Cinta yang baik bersedia melepaskan baju masa lalu, memaafkan rasa 

dendam, dan terbentuk ketika dua pribadi bersiap membuka sebuah lembaran yang hanya 

akan diisi dengan catatan tentang dirimu dan dirinya, bukan masa lalu, maupun orang lain 

dalam hidupmu kini, dan nanti.

M. Sofi Mubarok - Alumni FDI UIN Jakarta, Pascasarjana IAI al-Ibrahimy, Situbondo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar